REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerukunan Umat Beragama Slamet Effendy Yusuf mendorong Mabes TNI untuk segera mengeluarkan aturan terkait penggunaan jilbab bagi wanita TNI.
"Pemimpin jika sudah bicara tidak boleh berhenti hanya sebagai wacana. Harus dipraktikkan," ujar Slamet ketika dihubungi Republika, Senin (25/5).
Tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, meminta agar TNI bisa meniru Polri untuk segera mengeluarkan peraturan, melaksanakan, dan merancang anggaran terkait penggunaan jilbab.
Slamet juga meminta TNI untuk segera bekerja sama dengan perancang yang mengerti rancangan jilbab yang sesuai untuk prajurit TNI baik di kantor maupun di lapangan. "Saya pikir penggunaan jilbab tidak akan mempersulit operasi baik di lapangan maupun di kantor," ujarnya.
Sebelumnya, dalam pengarahan kepada seluruh prajurit TNI bersama istri se-Sumatera Utara di hanggar Lapangan Udara Soewondo, Medan, Sumatra Utara, Jumat (22/5), Panglima TNI Jenderal Moeldoko membolehkan Wanita TNI (Wan TNI) mengenakan jilbab selama bertugas. Hal itu menjawab pertanyaan salah seorang Wan TNI berpangkat kapten yang menanyakan seragam bagi yang ingin berjilbab.
"Pakai saja, kita nggak melarang kok. Wanita TNI mau pakai jilbab, pakai saja," ujar mantan KSAD tersebut.