REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telkomsel mengisyaratkan akan mengakuisisi salah satu operator telekomunikasi di Tanah Air seiring dengan mendesaknya kebutuhan tambahan frekuensi untuk mengantisipasi terus melonjaknya jumlah pengguna layanannya yang saat ini sudah mencapai sekitar 141 juta pelanggan.
"Sejauh ini belum akan pembahasan (akuisisi). Tapi melihat pelanggan yang terus melonjak, maka kita harus menambah spektrum frekuensi," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, di sela acara "20 Tahun Telkomsel Berkreasi Untuk Indonesia", di Jakarta, Selasa (26/5).
Meski begitu, ia tidak bersedia merinci lebih lanjut soal kemungkinan akuisisi termasuk operator mana yang akan dibidik. Ia hanya menjelaskan bahwa saat ini memasuki usia Telkomsel ke-20 perusahaan terus melakukan transformasi sehingga terus menjadi operator seluler nomor satu di Indonesia.
Ia menjelaskan, jaringan Telkomsel saat ini didukung lebih dari 90.000 BTS yang mampu menjangkau lebih dari 95 persen populasi di Indonesia mulai dari kawasan perkotaan, ibukota kemacatan, daerah perintis, daerah perbatasan hingga gugus kepulauan kecil dan hutan pedalaman.
Untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah terpencil ditambahkannya, penuh dengan tantangan, namun dapat memberikan efek berganda yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan membuka isolasi komunikasi. "Inilah yang melandasi semangat Telkomsel untuk terus menghadirkan inovasi layanan seluler dan sekaligus menjawab dinamika yang terjadi di industri telekomunikasi," ujar Ririek.
Ditambahkannya, dalam tiga tahun terakhir Telkomsel pun fokus mengakselerasi bisnis digital (mobile broadband dan digital services) seiring dengan arah perusahaan untuk bertransformasi dari Telecommunication Company menjadi Digital Company kelas dunia. "Masa depan industri telekomunikasi ada di layanan data dan digital. Kami konsisten menyatakan membangun ekosistem digital di Indonesia serta melakukan serangkaian program edukasi," ujarnya.
Ketersediaan DNA, yaitu Device, Network dan Application menjadi faktor utama di dalam perkembangan ekosistem digital di Tanah Air sehingga mendorong Telkomsel untuk bekerjasama dengan berbagai pihak seperti produsen ponsel dan pengembang aplikasi lokal.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa dirinya mengharapkan bahwa ke depan hanya ada empat operator telekomunikasi di Tanah Air. Selain keterbatasan frekuensi, alasan untuk akuisisi atau merger agar kualitas layanan telekomunikasi yang diberikan akan lebih baik.
Saat ini, di Indonesia secara total terdapat tujuh operator telekomunikasi, yaitu Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Hutchinson Tri, Telkom, Smartfren, dan Esia. Di satu sisi, jumlah tersebut dipandang baik karena bisa memberikan lebih banyak pilihan pada pengguna jaringan. Tetapi, di sisi lain, Rudiantara menyoroti perang harga dan potensi para operator untuk mengorbankan kualitas jaringannya.