REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrowi, terkait skandal tertangkapnya sejumlah pejabat elite FIFA.
Kalla mengatakan, Indonesia sebaiknya mencontoh FIFA yang telah menangkap para pejabat bersalah, bukan membekukan organisasi sepakbola. Oleh karena itu, Wapres meminta untuk memperbaiki persepakbolaan di tanah air.
"Memang sedikit berbeda dengan Indonesia, yang diambil tindakannya (kalau di Indonesia (PSSI-nya), mustinya kalau salah orangnya, bukan PSSI-nya. Oleh karena itu jadi banyak masalah," sindir Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Kamis(28/5).
Terkait dengan penangkapan para pejabat FIFA, Wapres menyesalkan tindakan korupsi yang dilakukan oleh para petinggi tersebut sekaligus memuji langkah yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
"Ya tentu kita menyesalkan dengan kejadian itu, itu suatu langkah yang baik untuk membawa olahraga itu, prinsip olahraga itu kan sportif, jujur, nah kalau memang yang mengatur olahraga tidak jujur berarti tidak sportif. Itu bagus artinya," kata Kalla.
Menurut dia, penangkapan tersebut dilakukan demi membangun persepakbolaan yang lebih baik ke depannya. Kalla pun menilai tindakan tegas yang diambil kepada para pejabat FIFA tersebut tepat dilakukan dibanding membekukan FIFA. Sehingga pertandingan sepak bola pun masih dapat terus berjalan.
Seperti diketahui, pihak kepolisian Swiss melakukan operasi penangkapan lebih dari 10 pejabat tinggi Federation of International Football Association (FIFA) di Zurich, Swiss, karena dugaan korupsi, seperti dilansir New York Times, Rabu (27/5).