Senin 01 Jun 2015 08:04 WIB

PSSI Pasrah pada FIFA, tapi Tidak pada Kemenpora

Rep: C02/ Red: Ilham
Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan.
Foto: Antara
Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pembela Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Aristo Panggaribuan mengatakan, PSSI sudah pasrah di sanksi FIFA. Tapi kepasrahan itu tidak untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menjadi dalang dari sanksi FIFA itu. Terhadap Kemenpora, Aristo menyebutkan PSSI sudah siap duduk bersama Kemenpora di meja hijau PTUN pada Senin (8/6) nanti.

Saat itu juga, Aristo berharap ada hal baik yang keluar dari persidangan untuk sepakbola nasional. Namun, jelang itu terjadi, Aristo tetap mengkritiki Kemenpora pada ketaatannya terhadap hukum. Dia mengatakan, PTUN sudah mengeluarkan keputusan sela yang menangguhkan surat keputusan pembekuan. Namun, produk dari SK itu, Tim Transisi, masih terus aktif melakukan rapat.

"Ini bentuk ketidak taatan Menpora terhadap hukum." ujar Aristo Panggaribuan kepada Republika, Ahad (31/5).

Ia menegaskan, keputusan sela yang dikeluarkan PTUN beberapa waktu lalu harusnya membuat tim transisi juga tidak aktif sementara waktu. Bahkan, hal itu juga sudah disampaikan deputi V Kemenpora yang menyebutkan tim transisi juga tidak aktif karena putusan sela itu.

Karena itulah Aristo kembali mempertanyakan bagaimana mungkin Kemenpora memungkiri perkataanya yang disampaikan lewat Gatot itu. Selain bentuk dari ketidak taatan terhadap hukum, kemenpora juga inkonsisntensi dengan perkataanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement