REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pembela Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Aristo Panggaribuan mengatakan, PSSI sudah pasrah di sanksi FIFA. Tapi kepasrahan itu tidak untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menjadi dalang dari sanksi FIFA itu. Terhadap Kemenpora, Aristo menyebutkan PSSI sudah siap duduk bersama Kemenpora di meja hijau PTUN pada Senin (8/6) nanti.
Saat itu juga, Aristo berharap ada hal baik yang keluar dari persidangan untuk sepakbola nasional. Namun, jelang itu terjadi, Aristo tetap mengkritiki Kemenpora pada ketaatannya terhadap hukum. Dia mengatakan, PTUN sudah mengeluarkan keputusan sela yang menangguhkan surat keputusan pembekuan. Namun, produk dari SK itu, Tim Transisi, masih terus aktif melakukan rapat.
"Ini bentuk ketidak taatan Menpora terhadap hukum." ujar Aristo Panggaribuan kepada Republika, Ahad (31/5).
Ia menegaskan, keputusan sela yang dikeluarkan PTUN beberapa waktu lalu harusnya membuat tim transisi juga tidak aktif sementara waktu. Bahkan, hal itu juga sudah disampaikan deputi V Kemenpora yang menyebutkan tim transisi juga tidak aktif karena putusan sela itu.
Karena itulah Aristo kembali mempertanyakan bagaimana mungkin Kemenpora memungkiri perkataanya yang disampaikan lewat Gatot itu. Selain bentuk dari ketidak taatan terhadap hukum, kemenpora juga inkonsisntensi dengan perkataanya.