REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengecam pengeroyokan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro yang menyebabkan satu anggota TNI AU Serma Zulkifli tewas. Menurut Ryamizard, bentrokan yang terjadi di salah satu kafe di Sukoharjo tidak sepatutnya terjadi. Dia pun mempertanyakan kedisiplinan anggota TNI yang malam-malam masih berada di kafe.
"Saya sangat menyesalkan mengapa bisa terjadi. Harusnya tak boleh (terjadi). Panglima TNI sudah keliling ke Papua dan Aceh untuk mengingatkan itu juga, mengapa masih terjadi?" kata Ryamizard kepada wartawan di Kemenhan, Rabu (3/6).
Mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut menyatakan, tindakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang keliling dari ujung barat ke timur Indonesia seolah sia-sia. Panglima TNI, kata dia, di setiap kesempatan mengingatkan prajurit untuk mengurangi ego sektoral antarmatra. Nyatanya, kata dia, masih terjadi tindakan pelanggaran disiplin yang dilakukan prajurit TNI.
"Itu tak boleh terjadi, itu tak baik. Saya teriak-teriak di luar, di dalamnya tentara tak damai," kata Ryamizard.
Untuk itu, ia meminta publik untuk bersabar menunggu hasil investigasi polisi militer TNI AD dan AU. Tujuannya agar diketahui kronologis insiden yang menyebabkan Kopassus dan TNI AU terlibat pertikaian hingga berujung korban tewas dan luka-luka.
"Kaji, kaji, kaji. Kita tunggu saja, hari ini atau besok (hasilnya)," ujar mantan panglima Kostrad tersebut.