REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dalam sepekan terakhir Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya menjaring puluhan pekerja seks komersil (PSK), waria, gelandangan, pengemis dan pemabuk.
Kasat Satpol PP Kota Tasikmalaya, Asep M Permana mengatakan, para PSK, pengemis dan gelandangan yang terjaring akan diserahkan Ke Dinas Sosial Kota Tasikmalaya. Biasanya, Dinas Sosial akan mengirim mereka ke Cirebon untuk diberikan pelatihan dan pembinaan. Sementara untuk para pemabuk yang diamankan diberi pengarahan dari kepolisian.
"Razia penyakit masyarakat merupakan agenda rutin dan akan lebih digalakan lagi menjelang bulan puasa," kata Asep kepada ROL, Rabu (3/6).
Asep menjelaskan, lokasi yang menjadi sasaran razia adalah lokasi yang diduga menjadi sarang atau tempat mangkal para PSK. Yakni di kawasan komplek olahraga Dadaha, bekas Terminal Cilembang, Pasar Cikurubuk, Jalan HZ Mustofa, Sukawarni dan Dewi Sartika.
Kemudian, razia gelandangan dan pengemis sasarannya di tempat atau pusat keramaian diseluruh kawasan Kota Tasikmalaya. Diantaranya di perempatan Masjid Agung Kota Tasikmalaya dan Perempatan Mitra Batik.
Menurutnya, sebagian PSK yang terjaring merupakan pemain lama. Selain itu, beberapa gelandangan dan pengemis juga ada beberapa yang sudah kerap terjaring dalam razia. Asep menegaskan, pihaknya akan terus melakukan kontrol sekaligus razia untuk mememinimalisir para PSK, gelandangan dan pengemis agar tidak kembali lagi ke jalan.