Rabu 03 Jun 2015 17:27 WIB

Indonesia Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terpilih menjadi tamu kehormatan dalam ajang sastra dan kebudayaan berskala internasional di Jerman bertajuk Frankfurt Book Fair yang akan dilangsungkan pada 14-18 Oktober 2015.

"Indonesia mendapatkan kesempatan terpilih sebagai tamu kehormatan dalam Frankfurt Book Fair, yang akan memamerkan karya sastra, musik dan kebudayaan, termasuk arsitektur dan seni patung," ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan yang mendampingi kedatangan 17 wartawan Jerman menemui Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/6).

Menurut Anies, Presiden Jokowi menanggapi dengan baik atas terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan dalam ajang tersebut.

"Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara, namun kebanyakan warga Jerman tidak mengetahui apa pun mengenai Indonesia, bahkan tidak tahu kalau Bali itu berada di Indonesia," ujar perwakilan delegasi dari Jerman Claudia Kaiser, dalam kesempatan yang sama.

Dalam ajang tersebut, panitia Frankfurt Book Fair akan menampilkan karya sastra, seni dan budaya asal Indonesia yang terkenal dengan keragaman kebudayaannya.

Pada kesempatan yang sama, seniman Slamet Rahardjo yang ditunjuk sebagai Ketua Komite Nasional Frankfurt Book Fair mengatakan kedatangan para jurnalis asal Jerman ke Indonesia bertujuan untuk menuliskan mengenai sastra dan kebudayaan di Indonesia.

"Kedatangan mereka kemari memberikan jawaban kongkrit atas indonesia yang telah menjadi inspirasi satra. Tanpa disadari, kita telah menjadi laboratorium alam tentang pluralisme," ujar Slamet Rahardjo.

Slamet Rahardjo juga mengatakan bahwa kepentingan Indonesia dalam hal ini adalah untuk mendapatkan citra atau branding sebagai negeri sumber inspirasi untuk dunia luar.

"Tapi kalau ke dalam negeri adalah untuk penggalakan literasi untuk menjadi lebih baik," tambah Slamet.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement