Rabu 03 Jun 2015 22:01 WIB

BPBD Minta Masyarakat tak Kaitkan Kemunculan Cacing dengan Gempa

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat tidak terpengaruh isu gempa yang dikaitkan dengan fenomena munculnya cacing dari tanah dalam keadaan lemas selama beberapa hari terakhir.

"Kalau fenomena cacing yang keluar dari tanah itu benar adanya. Namun jangan dikaitkan dengan kejadian gempa. Kami berharap masyarakat tidak terpengaruh isu yang meresahkan masyarakat," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Fenomena tersebut pernah terjadi di tahun 2006, dimana terdapat cacing yang keluar dari tanah dalam keadaan lemas. Satu pekan setelah fenomena tersebut, terjadi gempa di daerah tersebut.

Dwi mengaku menjumpai cacing-cacing yang berada di permukaan tanah pada Selasa (2/6) pagi saat dirinya bersama keluarga melakukan olah raga ringan di sekitar tempat tinggalnya daerah Desa Bangunjiwo, Kasihan.

"Saya sempat kaget kok banyak cacing di permukaan, fenomena apalagi ini, namun mungkin karena dalam dua hari terakhir ada hujan di tengah musim kemarau, cacing yang tidak jauh dari permukaan tanah itu muncul, logika saya seperti itu," katanya.

Menurut dia, munculnya cacing dari dalam tanah dengan jumlah yang tidak sedikit ini memang fenomena yang jarang terjadi. Namun demikian, pihaknya meminta masyarakat jangan mempercayai akan terjadi bencana seperti pada 2006 lalu.

"Kami harap setiap ada fenomena alam dapat disikapi warga dengan bijak, terkait dengan dengan kejadian ini supaya tidak panik, karena bencana tidak dapat diprediksi, namun tetap waspada, karena kita ini tinggal di daerah rawan bencana," katanya.

Dwi mengatakan, berkaitan dengan munculnya cacing-cacing dari dalam tanah ini, saat ini tim ahli dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta dan Geologi dari pemerintah pusat sedang melakukan penelitian terhadap fenomena itu.

"Selain di Kasihan, fenomena ini juga dilaporkan terjadi di Piyungan dan Berbah (Kabupaten Sleman), bahkan di wilayah Klaten (Jawa Tengah) juga ada laporan. Makanya sedang diteliti tim ahli, kami nanti akan minta hasilnya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement