REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Direktur Teknik Semen Padang FC, Asdian kecewa dengan keputusan Federasi Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA), menjatuhkan sanksi bagi Indonesia. Sebab, menurutnya, dampak pemberian sanksi tersebut semakin membuat sepak bola Indonesia serta para pemain ofisial, dan sponsor, menjadi tidak jelas.
"Makin gelap dunia. Makin lengkap sudah," kata Asdian di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (4/6).
Ia mengatakan, sebelum adanya sanksi dari FIFA, para pemain berpikir kompetisi berlanjut pada September mendatang seperti rencana PT Liga. Namun, setelah FIFA menjatuhkan sanksi, justru semakin membuat konflik sepak bola Tanah Air semakin panjang.
"Pemain saya, di mana-mana sudah nelpon terus, kemarin ada harapan untuk September. Tapi ini makin gak jelas," ujar Asdian.
Ia menuturkan, PT Kabau Sirah Semen Padang belum membahas ihwal sanski FIFA terhadap PSSI. Namun, ia melanjutkan, dalam waktu dekat manajemen akan segera membahas nasib tim pascasanksi dari FIFA terhadap PSSI.
"Belum sempat ngumpul, masih pada sibuk masing-masing," kata dia.
Asdian mengatakan, sebelum adanya sanksi FIFA, manajemen tetap memberikan uang tunggu kepada tim sampai kompetisi dimulai. Setelah adanya sanksi FIFA, ia ragu apakah sponsor akan terus mengucurkan dana bagi para pemain.
"Tentu tak akan bagus juga mengeluarkan uang tanpa ada kegiatan. Dari sponsor pasti stop aliran dan ke kita," jelasnya.
Asdian berharap, FIFA dapat segera mencabut sanksi terhadap sepak bola Indonesia. Menurutnya, jika memang harus ada perbaikan dalam dunia sepak bola Indonesia, semua pihak harus dapat bekerjasama.
"Kalau memang harus ada perbaikan, perbaiki, supaya (pemain, pelatih, ofisial) bisa hidup kembali," tambahnya.