Kamis 04 Jun 2015 12:21 WIB

Pekan Depan, PBB Pimpin Pembicaraan Konflik Yaman

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Tentara Arab Saudi berjaga di perbatasan Yaman.
Foto: Reuters
Tentara Arab Saudi berjaga di perbatasan Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Yaman akan dimulai di Jenewa pada pekan depan, 14 Juni 2015.

Duta Besar Yaman untuk PBB, Khaled Alyemany mengatakan, pembicaraan ini akan dipimpin oleh PBB. Dia berharap PBB akan mengumumkan waktu pertemuan secara resmi.

Namun utusan Khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed masih belum memastikan hal ini. Sebelumnya, mereka telah mengatur waktu pertemuan tetapi ditunda karena butuh persiapan lebih banyak.

Sekjen PBB Ban Ki moon mendesak semua pihak untuk menarik syarat agar ikut serta dalam pembicaraan. Asisten Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi mengatakan, Hadi setuju untuk menghadiri pembicaraan di Jenewa.

Houthi juga bersedia untuk menghadiri pembicaraan. Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin meminta Ahmed untuk mengadakan pertemuan sebelum Ramadhan tiba dan kesepakatan akan tercapai.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement