REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Yaman akan dimulai di Jenewa pada pekan depan, 14 Juni 2015.
Duta Besar Yaman untuk PBB, Khaled Alyemany mengatakan, pembicaraan ini akan dipimpin oleh PBB. Dia berharap PBB akan mengumumkan waktu pertemuan secara resmi.
Namun utusan Khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed masih belum memastikan hal ini. Sebelumnya, mereka telah mengatur waktu pertemuan tetapi ditunda karena butuh persiapan lebih banyak.
Sekjen PBB Ban Ki moon mendesak semua pihak untuk menarik syarat agar ikut serta dalam pembicaraan. Asisten Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi mengatakan, Hadi setuju untuk menghadiri pembicaraan di Jenewa.
Houthi juga bersedia untuk menghadiri pembicaraan. Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin meminta Ahmed untuk mengadakan pertemuan sebelum Ramadhan tiba dan kesepakatan akan tercapai.