Jumat 05 Jun 2015 16:33 WIB

Kapan Nilai Tukar Rupiah Bisa Stabil?

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Rupiah
Foto: ANTARA
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deputi Ekonomi Makro dan Moneter Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan mulai stabil pada bulan depan.

Saat ini, nilai tukar rupiah tertekan karena adanya spekulasi terkait rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat. Pada pertengahan Juni ini pun rencananya akan digelar rapat Federal Open Market Committee bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve.

"Kalau tidak ada keputusan penting dari rapat tersebut, kecenderungannya rupiah akan menguat kembali," kata Bobby kepada Republika, Jumat (5/6).

The Fed diperkirakan tidak akan jadi menaikkan suku bunganya pada tahun ini. Beberapa lembaga internasional pun menyarankan the Fed menunda kenaikan suku bunga karena ekonomi Amerika belum memuaskan meski mengalami pertumbuhan.

Bobby mengatakan nilai tukar rupiah mengalami tekanan juga karena banyaknya permintaan dolar pada Juni ini. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan asing yang melakukan repatriasi dividen. Selain itu juga lantaran ada pembayaran utang pemerintah dan swasta.

"Selalu terjadi kenaikan permintaan dolar pada bulan Juni dan Desember dibanding bulan lainnya," kata dia.

Bobby tidak sepakat kalau fluktuasi nilai tukar rupiah disebut sebagai gejolak. Sebab, volatilitas rupiah disebutnya masih relatif rendah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement