REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Praktek prostitusi sering dianggap tidak akan lekang oleh peradaban karena terbentuk akibat adanya kelompok yang mengeksploitasi kelompok lainnya yang lemah. Namun, Islam punya solusinya.
“Yang menyebabkan munculnya prostitusi adalah ada pihak yang berada pada posisi yang lemah, baik dari sisi ekonomi, pendidikan dan status. Posisi lemah ini membuat mereka menjadi bahan eksploitasi, dan nafsu seksual merupakan salah satu yang paling mudah dipicu karena ada di dalam diri manusia. Seperti perbudakan yang awalnya eksploitasi tenaga, berujung pada eksploitasi seksual,” papar Ketua Umum Majelis Ilmuwan Muslimah Indonesia Prof Amani Lubis, akhir pekan lalu.
Dalam kondisi lain, ujarnya, penyebab munculnya prostitusi ini juga dikarenakan ada kondisi yang tidak normal di tengah masyarakat seperti kerusakan moral, peperangan, pembangunan masyarakat tidak berjalan, bahkan bencana sekalipun itu bisa memicu maraknya prostitusi.
Mencermati kondisi saat ini, Prof Amani melihat bahwa maraknya prostitusi bisa jadi memang karena kebutuhan seksual yang tidak bisa dikendalikan, atau pembangunan manusia baik dari sisi spiritual, ekonomi dan pendidikan yang tidak berjalan, sehingga moral menjadi pertaruhan.
“Bahaya dari prostitusi adalah kebobrokan akhlak dan moral, lihat akhlak dan moral yang bobrok tidak bisa membangun bangsa menjadi negara yang kuat dengan moral manusia yang rendah dan rusak. Dan bahaya yang lain, kalau penyakit fisik dan mental sudah merajalela, maka sistem di masyarakat menjadi pertaruhan,” tegasnya.
Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah ini berharap, nasib umat di Indonesia tidak sampai seperti negara Barat yang sudah mengalami rusak moral. Lantaran menganggap prostitusi dan kehidupan seksual yang bebas sebagai hal biasa. Sehingga agama sudah tidak berfungsi lagi sebagai sistem kontrol.
“Karena itu, akal, hati budi, dan nafsu harus bisa dikendalikan, cara mengendalikannya adalah berpegang pada agama. Kalau tidak, dalam filsafat Islam bila manusia hanya mementingkan nafsunya, maka ia turun seperti hewan. Karena itu Islam secara tegas menetapkan hukuman-hukuman bagi manusia yang mengikuti nafsu seksual yang tidak sesuai, seperti zina, homoseksual dan segala jenis penyimpangannya,” ujarnya.
Solusi komprehensif Islam melalui pendidikan di rumah tangga. Dalam Islam, seorang laki laki atau perempuan yang sudah cukup umur untuk membina rumah tangga harus disegerakan menikah. Mereka harus paham bahwa rumah tangga yang kuat adalah harmonis, mawaddah wa rahmah antara semua anggota keluarga.
Kemudian ketika mendidik anak dengan kasih sayang dan pemahaman agama sejak dini.
“Penting untuk saling peduli dan saling menasehati bila ditemukan hal hal yang sudah mulai menyimpang. Bagi mereka yang sudah terjerumus, hendaklah diberi pemahaman untuk bertaubat dan tentunya tetap dalam bimbingan baik dari pemerintah maupun komunitas masyarakat,” harap Prof Amani.