REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sanksi yang dijatuhkan oleh federasi sepak bola dunia, FIFA, tidak hanya mematikan kompetisi resmi, tetapi juga merusak hubungan Arema Cronus dengan klub asing, yang sebelumnya menjalin kerja sama. Hal itu disampaikan langsung oleh manajer divisi hubungan Arema, Fuad Ardiansyah.
Seperti diketahui, klub berjuluk Singo Edan ini telah menjalani kerja sama dengan beberapa klub asing. Di antaranya, menjadi sister club Concadole Sappora (Jepang) dan Bribane Roar klub asal negeri Kangguru, Australia. Bahkan, dalam beberapa musim terakhir, klub yang tak lolos verifikasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) itu memiliki hubungan dengan sejumlah klub asal benua Eropa.
Tercatat, Eintracht Frankfurt dan Hamburg SV asal Jerman pernah melakoni uji coba dengan SIngo Edan di Malang. Kedatangan kedua klub Eropa tersebut tidak hanya gelar laga persahabatan, tetapi sekaligus menjalin kerja sama. Namun, sejak adanya sanksi FIFA, hubungan dengan klub asing itu terputus.
"Secara formal, hubungan antara Arema dan sister club, seperti Consadole Sapporo resmi berakhir. Hubungan Arema dan tim-tim Eropa, seperti Eintracht Frankfurt dan Hamburg SV pun ikut putus," kata Fuad seperti dilansir laman resmi Arema, Selasa (9/6).
Fuad menambahkan, untuk saat ini kerja sama antara Singo Edan dan klub-klub asing tersebut hanya sebatas informal. Hal itu terjadi lantaran adanya sanksi FIFA yang diterima oleh persepakbolaan Indonesia. Sehingga menyebabkan klub-klub Indonesia yang berada di bawah naungan PSSI menjadi terisolasi dari hubungan kerja sama internasional secara resmi.
Kendai demikian, Fuad mengaku hingga saat ini Arema tetap menjaga hubungan baik dengan mereka. Sehingga jika sanksi FIFA dicabut, Arema ataupun klub Indonesia Super League (ISL) masih memiliki relasi baik dengan klub-klub asing. Dengan harapan dapat menjalin kerja sama lagi dengan mereka, karena hubungan ini sangat diperlukan bagi klub profesional.