REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengupayakan moda transportasi tambahan bagi para penggembira Muktamar di Makassar. Bahkan, ormas berlambang matahari bersinar itu berupaya meminjam kapal perang untuk mengangkut mereka.
"Moda transportasi ke Makassar memang terbatas. Muhammadiyah akan usahakan dukungan kapal perang," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam konferensi pers Muktamar di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta pada Selasa (6/9).
Penggembira Muktamar adalah warga Muhammadiyah yang tidak menjadi peserta resmi Muktamar. Muhammadiyah akan menggelar muktamar ke-47 mulai 3 hingga 7 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain itu, kata Din, pihaknya juga meminta kepada sejumlah maskapai penerbangan dan Pelni untuk meningkatkan jumlah armada ketika Muktamar berlangsung. Meski begitu, Din mengaku upaya tersebut sangat terbatas.
Din mengatakan, Muktamar kali ini akan dihadiri oleh tamu-tamu kehormatan. Mereka adalah tokoh muslim maupun non muslim dari manca negara, seperti Presiden Asosiasi Muslim Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Selain itu, Muhammadiyah juga mengundang mufti besar negara Eropa seperti Rusia, Polandia, dan Bulgaria.
Din mengaku kemeriahan Muktamar dapat terlihat dari kehadiran penggembira. Pada Muktamar sebelumnya di Yogyakarta, Muhammadiyah menaksir terdapat sejuta orang penggembira. Untuk Muktamar kali ini, terdapat 100 ribu warga Muhammadiyah dari luar pulau Jawa yang sudah mendaftar. Jumlah penggembira masih akan bertambah dari warga Muhammadiyah di Sulawesi.
Ketua Panitia Pusat Muktamar Muhammadiyah, Zamroni menyatakan, Muktamar merupakan agenda penting bagi warga Muhammadiyah. Agenda lima tahunan ini selain membahas isu-isu strategis, pergantian kepemimpinan, juga akan menjadi sarana bergembira. "Muktamar akan jadi tempat bergembira. Tugas panitia adalah menampung dan menggembirakan mereka," ujar Zamroni.