REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cina sangat memiliki kepentingan dalam konflik Laut Cina Selatan. Reporter Reuters, William Johnson menjelaskan bahwa ketika Laut Cina Selatan dikendalikan seluruhnya oleh Cina maka negeri Tirai Bambu tersebut akan mendominasi wilayah di sana.
Laut Cina Selatan selama ini diketahui sebagai rute perdagangan utama sebagian besar negara untuk mengimpor minyak. Dominasi Cina di Laut Cina Selatan bisa saja dijadikan senjata mereka untuk mengancam dan mengganggu pengiriman perdagangan Asia Timur dan Asia Tenggara. Mereka juga dapat menolak akses pasukan militer asing khususnya Amerika Serikat.
Penulis menilai dasar Laut Cina Selatan kaya akan cadangan minyak dan gas alam yang besar. Sehingga kedaulatan penuh wilayah tersebut memberikan keuntungan bagi Cina dari sisi keamanan dan kemandirian energi melampaui jauh yang dimiliki saat ini.
Namun klaim Laut Cina Selatan tak hanya dilakukan Cina tetapi negara-negara tetangga yang berbatasan langsung dengannya. Mereka juga telah melakukan konstruki selama puluhan tahun pada pulau di wilayah tersebut.
Vietnam, Filipina dan Taiwan telah mengklaim 21 pulau yang berada dekat dengan negaranya. Mereka juga menempatkan pasukan militer di beberapa pulau tersebut. Namun, Vietnam masih mematuhi aturan UNCLOS dengan tidak menempatkan pasukan militer di pulau terapung. Pulau ini dibangun diatas gundukan pasir yang terendam.
Meski klaim Cina sejak lama telah dilakukan namun Cina terlambat untuk membangun wilayah yang telah diklaim. Selama 18 bulan terakhir Cina telah membangun lebih banyak pulau daripada negara lain sepanjang sejarah.
Bahkan Cina telah melanggar aturan dengan menempatkan militer pada pulau-pulau buatan. Bahkan pihaknya berencana untuk menambah pasukan militer. Cina cukup percaya diri dengan memiliki kapal militer modern. Adanya kapal militer tersebut mereka percaya dapat melindungi klaim wilayah di Laut Cina Selatan.