REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyatakan, penetapan Garibaldi Thohir menjadi komisaris PT Bursa Efek Indonesia merupakan pilihan yang tepat. CEO Adaro Energy tersebut resmi menggantikan posisi Dwi sebagai komisaris BEI.
''Itu pilihan yang baik,'' kata dia kepada ROL, Rabu (10/6).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/6) menetapkan Garibaldi Thohir sebagai komisaris. CEO PT Adaro Energy Tbk itu menggantikan Dwi Soetjipto.
“Suatu kehormatan bagi saya telah dipercaya bergabung di Bursa Efek Indonesia. Saya berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,untuk memajukan pasar modal Indonesia dengan membantu membawa BEI sebagai salah satu bursa berstandar internasional” ujar Garibaldi.
Peraturan Bapepam-LK (Otoritas Jasa Keuangan) Nomor III.A.12 tentang Komisaris Bursa Efek, angka 2.b, secara eksplisit menyebutkan: satu orang komisaris merupakan direktur pada Emiten atau Perusahaan Publik yang tercatat di Bursa Efek di mana efek Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dicatatkan dan telah menjabat paling kurang dua tahun. Dengan diangkatnya Komisaris BEI Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), maka Dwi Soetjipto sudah tidak lagi menjabat sebagai direktur pada Emiten atau Perusahaan Publik yang tercatat di bursa efek.
Untuk mengisi jabatan Komisaris yang lowong, maka pada tanggal 10 Juni 2015, PT Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda, Pengangkatan Komisaris Perseroan untuk Mengisi Jabatan Anggota Dewan Komisaris yang Lowong.