REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengumumkan hasil laboratorium sekuensing virus korona penyebab MERS di Korea tidak bermutasi menjadi makin mudah menular.
"Hasil laboratorium sekuensing virus menunjukkan bahwa secara ilmu virologi, virus korona penyebab MERS di Korea Selatan pada dasarnya sama dengan virus yang selama ini dikenal," kata Tjandra Yoga Aditama yang juga Anggota Tim Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk MERS-CoV di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, hasil laboratorium sekuensing virus menunjukkan "Almost Identical" dengan yang di Saudi Arabia.
Selain itu, tambah dia, virus pada pasien MERS Korea yang didiagnosis di Cina juga hanya menunjukkan "Minor Mutation", yang tidak mempengaruhi keganasan penularan. "Jumlah kasus MERS CoV di Korea Selatan memang melewati 'batas psikologis 100 orang', kini pasiennya sudah 108 orang dan sembilan diantaranya meninggal dunia, sehingga terjadi kepanikan," katanya.
Jumlah orang yang dikarantina, tambah dia, juga meningkat menjadi 3.439 orang. "Karena kasus terus bertambah maka yang dikawatirkan memang kalau virus MERS disana bermutasi menjadi makin mudah menular, namun hasil laboratorium menunjukkan tidak," katanya.
Sampai saat ini, kata dia, belum ada pembatasan kepergian ke Korea Selatan. "Setiap orang tentunya saat ini bebas saja datang ke Korea Selatan. Belum ada pembatasan," katanya.
Hanya saja, selama di Korea Selatan diimbau untuk membatasi kontak dengan mereka yang ada gangguan pernapasan seperti Influenza."Selain itu batasi kunjungan ke Klinik atau rumah sakit yang menangani MERS CoV disana," katanya.