Selasa 16 Jun 2015 19:39 WIB

Hilal tak Terlihat di Pamekasan dan Bangkalan

Petugas memeriksa teropong hilal dikantor PBNU, Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas memeriksa teropong hilal dikantor PBNU, Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKALAN--Tim rukyat dari Kantor Kementerian Agama, ormas Islam dan Perguruan Tinggi Madura, tidak melihat hilal pada kegiatan rukyatul hilal yang digelar di Pamekasan dan Bangkalan, Selasa.

"Kami sudah melakukan pengamatan dari pukul 17.24 WIB hingga pukul 17.32 WIB, tapi hilal tidak terlihat," kata Kepala Kantor Kemenag Bangkalan Muarif Tantowi.

Rukyatul hilal di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur ini digelar di Pantai Gebang, Kecamatan Kota, Bangkalan.

Tim rukyat terdiri dari Kemenag Bangkalan, ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan tim astronomi dari Institut Teknologi Bandung. Di Pamekasan, rukyatul hilal digelar di Pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.

Tim terdiri dari perwakilan Kantor Kementerian Agama dan Fakultas Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Sebagaimana di Pantai Gebang Bangkalan, tim rukyat di Pamekasan juga tidak melihat hilal.

Ketua Tim Hisab dan Rukyat STAIN Pamekasan Achmad Mulyadi, M.Ag menjelaskan, tim mulai melakukan pengamatan sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB di Ambat pada posisi geografis 113 25 Bujur Timur dan 7 13 Lintang Selatan.

"Pada 16 Juni ini, matahari terbenam sesuai perhitungan pada pukul 17.18,20 WIB, dengan azimut matahari terbenam 293 derajat 25 02 dengan tinggi hilal saat matahari terbenam kurang dari 02 derajat," kata Mulyadi.

Sedangkan azimut hilal saat matahari terbenam 288 derajat, dan hilal terbenam pada pukul 17.09,01 WIB dengan kondisi langit di sebelah barat berawan.

Mulyadi mengemukakan karena menurut perhitungan kondisi hilal berada di bawah 02 derajar di bawah ufuk, maka akan sulit untuk dilihat, sehingga kemungkinan 1 Ramadhan jatuh pada Kamis (18/6).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement