Rabu 17 Jun 2015 01:10 WIB

Serap Beras Petani, Kementan Harus Kerja Marathon

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Foto: Antara
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumpulkan perwakilan pejabat dinas daerah guna mengkoordinasikan upaya penyerapan beras petani di 2015. Dalam upayanya, ia meminta agar semua perangkat Kementan bekerja marathon.

"Rakor ini penting guna menyatukan langkah dan strategi percepatan pelaksanaan program Upaya Khusus swasembada padi, jagung, dan kedelai 2015, distribusi dan pemasaran produk termasuk peran koperasi dan UKM dalam bisnis komoditas pertanian ini,” kata Mentan dalam Rapat Koordinasi Perkembangan Produksi dan Serapan Gabah dan Beras 2015 pada Rabu (16/6).

Dicontohkannya, kerja marathon telah ia lakukan sejak 2014 hingga kini. Hasilnya, telah terealisasi perbaikan jaringan irigasi untuk areal seluas 833 ribu hektare atau 32 persen dari target serta realisasi penyaluran pupuk Musim Tanam (MT) Oktober hingga Maret 2015 telah meningkat 264,6 ribu ton atau 5,52 persen dari MT Oktober hingga Maret 2014.

Kegiatan optimasi lahan juga telah dilakukan pada areal lahan seluas 262 ribu hektare atau 25 persen dari target. “Untuk alat mesin pertanian (alsintan) telah disalurkan bantuan traktor sebanyak 19.670 unit atau 75 persen dari target,” tuturnya.

 

Mentan mengungkapkan, dampak dari berbagai upaya marathon tersebut, yakni diperolehnya luas tambah tanam MT Oktober hingga Maret 2015 seluas 292,7 ribu hektare dan diharapkan tambahan lagi pada MT April hingga September 2015 seluas 960,3 ribu hektare.

Ia pun optimis target produksi padi 2015 akan tercapai sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Menggunakan konversi 62,74 persen, diperoleh beras sebesar 42,6 juta ton. Dikurangi dengan kebutuhan, diperkirakan negara akan mendapatkan surplus beras 9,4 juta ton. Kemudian, total surplus jagung pun akan didapatkan sebanyak 42,1 ribu ton serta berkurangnya defisit kedelai menjadi 1,34 juta ton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement