REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia berdiskusi dengan AS untuk membahas masalah penggunaan senjata kimia oleh Suriah, Jumat (19/6).
Rusia menyarankan PBB membentuk tim penyelidikan untuk kasus senjata klorin tersebut. Sementara itu, AS memberikan rancangan resolusi pada Rusia untuk membuat prosedur tindakan Dewan Keamanan PBB terhadap mereka yang bertanggung jawab.
"Jika ini dilakukan, pasti perlu resolusi, tetapi harus ada cara mudah dan rasional untuk menanganinya," ujar Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin. Churkin mengaku memiliki beberapa ide yang dibahas hanya dengan AS.
Pasukan pemerintah dan oposisi Suriah membantah menggunakan klorin. Namun, pada Maret lalu enam orang tewas akibat serangan Klorin di Desa Sarmin, Suriah.
Klorin bukan bahan yang dilarang. Tetapi penggunaan untuk senjata telah dilarang sejak Konvensi Senjata Kimia 1997 disepakati dan Suriah sepakat tidak akan menggunakannya pada 2003 lalu.