In Picture: Diskusi Pelabuhan Indonesia

Jumat , 19 Jun 2015, 20:59 WIB
 Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing (kanan) memberikan penyampaian mengenai permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing (kanan) memberikan penyampaian mengenai permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
 Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing (kanan) memberikan penyampaian mengenai permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing (kanan) memberikan penyampaian mengenai permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
 Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing (kanan) memberikan penyampaian mengenai permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing (kanan) memberikan penyampaian mengenai permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI, Anton Sihombing memberikan paparan terkait permasalahan pelabuhan Indonesia di ruangan Media Centre, DPR RI, Jakarta, Jumat (19/6).

Dalam penyampaiannya, Anton berencana memanggil pihak pelabuhan-pelabuhan yang berada di Indonesia, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok, terkait penyidakan Presiden Jokowi beberapa hari lalu. Pemanggilan tersebut bermaksud untuk pembenahan sistem pelabuhan agar pelabuhan yang berada di Indonesia bersih dari permainan-permainan pihak yang tidak bertanggung jawab.