Jumat 19 Jun 2015 23:16 WIB

Dirut Mandiri: Krisis Keuangan akan Berlangsung Lama

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
 Petugas menunjukkan mata uang rupiah di tempat penukaran mata uang, Jakarta, Jumat (5/6).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Petugas menunjukkan mata uang rupiah di tempat penukaran mata uang, Jakarta, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi G Sadikin menilai krisis keuangan tahun ini akan berlangsung lama. Ia mengatakan bahkan bisa lebih lama dibandingkan krisis pada 2008.

Menurut Budi, pemulihan krisis keuangan saat ini akan berbeda dibandingkan dengan krisis 2008. Pada krisis itu, ekonomi sudah kembali bangkit pada 2010.

Salah satu perbedaan utama, misalnya, faktor eksternal, pertumbuhan ekonomi China masih tumbuh tinggi di level belasan persen.

Pada tahun itu, harga komoditas juga masih tinggi. Alhasil, pemulihan ekonomi berhasil dalam waktu singkat. Ia mengatakan, faktor eksternal sudah tidak bisa diandalkan untuk pemulihan ekonomi.

"Artinya, penyehatan hanya bisa mengandalkan faktor internal. Utamanya, percepatan terkucurnya belanja pemerintah dan faktor konsumsi masyarakat," jelasnya saat buka puasa bersama di Kantor Pusat Mandiri, Jakarta, Jumat (19/6).

Budi melanjutkan, pertumbuhan ekonomi China tengah melambat. Kini, China hanya mencatatkan pertumbuhan di bawah 10 persen. Lalu, harga komoditas anjlok dan kondisi ekonomi Eropa belum pulih.

''Faktor eksternal tidak banyak diharapkan,'' ucapnya.

Namun, Budi optimistis dengan jumlah penduduk 240 juta juwa bisa mendorong konsumsi dalam negeri dan investasi domestik.

Dia pun berharap belanja pemerintah bisa segera direalisasikan.  Dia menilai, apabila hal tersebut bisa dijalankan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai lima persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement