REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekjen PBB Ban Ki-Moon meminta Israel melindungi kehidupan anak-anak di Jalur Gaza.
"Tahun lalu adalah salah satu yang terburuk dalam memori baru bagi anak-anak di negara-negara yang terkena dampak konflik," kata Ban, seperti dinukil dari Reuters, Sabtu (20/6).
Ia mengaku sangat khawatir pada penderitaan begitu banyak anak-anak, sebagai akibat dari operasi militer Israel di Gaza tahun lalu. Ban menyebut operasi militer Negeri Zionis sebagai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk anak-anak di daerah konflik di seluruh dunia.
Sekjen PBB mengatakan operasi militer itu sebagai situasi paling mematikan bagi anak-anak di Jalur Gaza. Saat itu, 500 anak meninggal. PBB menuduh tentara Israel bertanggung jawab atas serangan di bangunan, di mana warga sipil berlindung selama konflik.
Pada puncak konflik Gaza, sekitar 300 ribu pengungsi Palestina berlindung di sekitar 91 sekolah PBB. Beberapa di antaranya terpaksa mengungsi karena terkena serangan Israel.
"Saya mendesak Israel untuk mengambil langkah-langkah konkrit dan langsung, termasuk dengan meninjau kebijakan dan praktek yang ada, untuk melindungi dan mencegah pembunuhan dan penyiksaan anak, serta untuk menghormati perlindungan khusus yang diberikan kepada sekolah-sekolah dan rumah sakit," kata Ban.
Perang tahun lalu menewaskan 2.200 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan 73 di sisi Israel, dimana 67 dari mereka adalah tentara. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu disebut Ban sebagai kemunafikan PBB.