Jumat 26 Sep 2025 12:23 WIB

Bunuh Diri Lampaui Kanker Sebagai Penyebab Kematian Terbanyak Usia 40-an di Korea

Bunuh diri menyumbang 26 persen dari total kematian kelompok usia 40-an di Korea.

Ilustrasi bunuh diri. Bunuh diri melampaui kanker sebagai penyebab utama kematian bagi warga Korea yang berada dalam kelompok usia 40-an.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi bunuh diri. Bunuh diri melampaui kanker sebagai penyebab utama kematian bagi warga Korea yang berada dalam kelompok usia 40-an.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka bunuh diri di Korea Selatan telah lama menjadi perhatian global, memegang rekor tertinggi di antara negara-negara anggota OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi). Namun pada 2024 ada kabar yang mengguncang, bahkan bagi Korea sendiri, dengan data statistik yang menunjukkan peningkatan mengerikan dan memicu kekhawatiran mendalam.

Dilansir laman Koreaboo, menurut Statistik Penyebab Kematian 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Korea pada 25 September 2025, bunuh diri secara mengejutkan telah melampaui kanker sebagai penyebab utama kematian bagi warga Korea yang berada dalam kelompok usia 40-an. Untuk warga Korea di usia 40-an, bunuh diri menyumbang 26 persen dari total kematian, melampaui kanker yang berada di angka 24,5 persen. Angka ini mencatatkan sejarah kelam, karena ini adalah pertama kalinya bunuh diri menjadi penyebab kematian nomor satu untuk kelompok usia ini sejak pencatatan dimulai pada 1983.

Baca Juga

Bunuh diri kini menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian bagi warga Korea yang berusia remaja, 20-an, 30-an, dan 40-an, serta menjadi penyebab terbesar kedua bagi mereka yang berusia 50-an. Secara keseluruhan, tahun 2024 menandai titik tertinggi baik dalam jumlah kasus bunuh diri maupun tingkat bunuh diri sejak tahun 2011.

Melihat statistik yang menggemparkan ini, muncul pertanyaan mengapa begitu banyak warga Korea Selatan yang mengambil nyawa mereka sendiri? Kesulitan finansial yang timbul akibat penurunan ekonomi belakangan ini telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utamanya. Namun, permasalahannya jauh lebih kompleks daripada sekadar kondisi ekonomi.

Direktur Tren Demografi di Badan Pusat Statistik Korea, Park Hyun Jung,  memberikan penjelasan mengenai kaitan antara faktor yang kompleks ini. "Peningkatan kasus bunuh diri di kalangan usia 40-an terkait dengan kondisi ekonomi serta faktor kesehatan mental dan fisik. Menurut catatam, motif utama bunuh diri adalah masalah psikologis dan fisik, diikuti oleh kesulitan ekonomi," kata dia.

Usia 40-an sering dianggap sebagai puncak karier dan tanggung jawab, di mana tekanan ekonomi, tuntutan sosial, dan kekhawatiran akan masa depan keluarga memuncak. Ketika kondisi ekonomi memburuk, lapisan pelindung kesehatan mental dan fisik pun ikut terkikis. Korea Selatan kini menghadapi tantangan sosial yang mendesak untuk tidak hanya menstabilkan ekonomi, tetapi juga untuk menyediakan sistem pendukung kesehatan mental yang lebih masif dan mudah diakses, agar dapat melindungi generasi pekerja produktif mereka dari jurang keputusasaan yang semakin dalam. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement