REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Laporan tahunan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat secara khusus memuji peran Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb dalam upaya memberantas teroris.
"AS menghargai peran penting Syeikh Al Azhar Ahmed Al Tayeb dalam upaya memberantas terorisme dan menentang pemikiran garis keras," kata laporan AS seperti dikutip kantor berita Mesir MENA di Kairo, Ahad (21/6).
Disebutkan, Syeikh Al Azhar pada Desember lalu memprakarsai satu konferensi internasional di Kairo yang dihadiri kalangan alim ulama dari sejumlah negara untuk tujuan membendung pemikiran terorisme.
Syeikh Agung Al Azhar yang memimpin universitas Islam tertua di dunia itu dikenal sebagai pendukung penggulingan Presiden Mohamed Moursi dalam demo besar 30 Juni 2013 prakarsa Jedral Al Sisi selaku Panglima militer.
Pujian serupa ditujukan kepada Pemerintah Mesir pimpinan Presiden Abdel Fatah Al Sisi yang disebutnya berhasil memberantas teroris dari kelompok garis keras.
"Tentara dan polisi di bawah pimpinan Presiden Al Sisi bahu membahu melawan teroris dan berhasil menciptakan stabilitas keamanan, terutama di perbatasan Mesir yang menjadi tempat penetrasi teroris," katanya.
Laporan tahunan AS juga memuji pidato Presiden Al Sisi dalam sidang Majelis Umum PBB di New York pada September 2014 yang berfokus pada masalah pemberantasan teroris.
Menurut laporan AS, sejak terpilih sebagai presiden Mesir pada Juni 2014, Al Sisi selalu meprioritaskan pada masalah membendung aksi-aksi teror.
AS menilai Mesir di bawah Presiden Al Sisi berhasil melawan kelompok garis keras "Ansar Bait Al Muqaddas" dan "Ajnad Misr" (Tentara Mesir) yang bergerilya di Semenanjung Sinai.
Di sisi lain, Duta Besar Mesir untuk AS Mohamed Tawfik mengecam keras pemberitaan surat kabar AS, Washington Post, yang dinilainya memojokkan Presiden Al Sisi.
Dubes Tawfik menuduh pemberitaan Washington Post tidak berdasarkan fakta dengan tujuan menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan Mesir.