REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah sekolah Islam telah mengungkapkan proposal kurikulum antiteror yang mengutuk segala serangan militan dan ekstremis Islam. Kurikulum ini sekaligus bukti perlawanan Islam terhadap gerakan radikal.
Ulama ternama asal Pakistan Dr Muhammad Tahir ul-Qadri meresmikan kurikulum itu dihadapan publik Inggris sejak Selasa lalu."Sangat penting untuk mengajari semua kalangan dari beragam kepercayaan tentang terorisme bukan bagian dari prinsip Islam," katanya seperti dilansir AP, Rabu (24/5).
Materi kurikulum setebal 900 didesain untuk menghentikan penyebaran ideologi radikal Islam di Eropa, khususnya Inggris. Apalagi ratusan orang dari Inggris sudah bergabung dengan negara islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Ul-Qadri menjelaskan kurikulum seharusnya menyediakan bahan untuk melawan balik ideologi ISIS. Sehingga pencegahan ideologi ISIS dapat dimungkinkan terjadi. Lebih lanjut, ia berharap warga Eropa bisa mengurungkan niatnya bergabung dengan ISIS.
Sayangnya, nasib kurikulum yang ia ciptakan ini masih belum jelas akan digunakan di sekolah milik pemerintah, terkecuali sekolah miliknya. Apalagi hubungannya tidak terlalu kuat dengan Pemerintah Inggris.