REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT. Pertamina Gas (Pertagas) terus menyatakan komitmennya dalam mendukung program pemerintah guna menyediakan infrastruktur pendukung energi di Sumatera Utara.
Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya mengatakan Pertagas terus melakukan percepatan penyelesaian proyek pembangunan pipa gas open access baru untuk ruas Belawan – Kawasan Industri Medan (KIM) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau disingkat Bel-KIM-KEK.
Sejak dilakukan groundbreaking proyek oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015, Hendra mrnambahkan, proyek penanaman pipa tersebut terus menunjukkan kemajuan.
"Progres pekerjaan proyek hingga pertengahan Juni ini telah mencapai 72 persen," ungkapnya di sela-sela kunjungan ke proyek Bel-KIM-KEK di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Rabu (24/6).
Ia melanjutkan, rencananya ruas Belawan-KIM bakal dibangun dengan diameter pipa 18 inchi berkapasitas 89 mmscfd. Sementara ruas KIM–KEK yang memiliki diameter 12 inchi berkapasitas 40 mmscfd.
Hendra optimis percepatan pembangunan pipa transmisi open access sepanjang 138 km ini akan berjalan lancar.
"Kami targetkan selesai pada September 2015," sambung Hendra.
Pembangunan ruas ini, lanjutnya, merupakan langkah lanjutan menyusul mulai beroperasinya Terminal Penerimaan & Regasifikasi LNG Arun dan Pipa Arun – Belawan.
Selain untuk memaksimalkan fasilitas regasifikasi Arun, kata dia, pembangunan jalur pipa ini juga untuk memberikan keterjaminan pasokan gas bagi sektor industri di sekitar Sumatera Utara.
"Dengan tersedianya terminal regasifikasi maka sumber suplai gas menjadi banyak, tidak hanya bergantung pada pasokan gas yang ada di sekitar lokasi pipa gas saja," terangnya.
Dalam hal pendistribusian gas ke KIM dan KEK sendiri, Hendra mengatakan Pertagas menugaskan anak perusahaannya, PT Pertagas Niaga. Sedangkan Wilayah KEK, ia katakan, selain untuk industri, gas tersebut juga disiapkan untuk memenuhi potensi konsumen lainnya yakni pembangkit listrik atau Independet Power Producer (IPP).