Senin 29 Jun 2015 12:17 WIB

Makna Kuburan pada Hakikat Penciptaan Manusia

Red: Dwi Murdaningsih
Al Azhar Memorial Garden
Foto: Al-Azhar Memorial Garden
Al Azhar Memorial Garden

REPUBLIKA.CO.ID, Kemewahan, kehormatan dan keistimewaan manusia di muka bumi, berakhir di kegelapan liang lahat. Meski sudah berupaya menunda dan berlari darinya, kematian sudah menanti manusia di penghujung usia, sebagaimana Al-Quran:

“Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS Al-Jumu’ah: 8).

Sejarah menguburkan jenazah terjadi dimasa Nabi Adam AS, ketika kedua putera beliau Qabil dan Habil berkelahi hingga Habil terbunuh. Menguburkan jenazah pertama kali dilakukan oleh Qabil ketika ia hendak menyembunyikan jenazah Habil. Kala itu ia kebingungan hendak diapakan korbannya. Melihat gagak yang menguburkan temannya, Qabil pun menirunya untuk menguburkan saudaranya.

Makam atau kubur berarti menyembunyikan atau memendang sesuatu di dalam tanah. Menguburkan di dalam tanah bagi ummat Islam memiliki tiga makna: