Selasa 30 Jun 2015 20:43 WIB

Sekolah di Kenya Paksa Para Siswi Muslim ke Gereja

Rep: C38/ Red: Ilham
Muslim Kenya
Foto: islamizationwatch.blogspot.com
Muslim Kenya

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Para pemimpin Muslim di Kenya telah menyuarakan kemarahan terkait laporan siswa Muslim di Sekolah Menengah Khusus Putri, Mombasa County yang dipaksa menghadiri layanan gereja Kristen.

Abdulswamad Nassir, seorang anggota parlemen untuk konstituen tempat sekolah itu mengatakan, ia telah menerima beberapa laporan dari orang tua murid yang bersangkutan.

“Orang tua dan anak-anak sekolah telah mengunjungi kantor saya untuk menyampaikan protes,” kata Nassir dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (30/6). Mereka menilai ini sebuah pelanggaran atas hak konstitusional mereka dalam beribadah.

Pemimpin mayoritas di Majelis Nasional Kenya, Aden Bare Duale telah berjanji untuk mengangkat masalah ini kepada Menteri Pendidikan, Jacob Kaimenyi.

Ia mengatakan, guru tersebut telah merusak perdamaian di tengah masyarakat Kenya. Selama ini, Islam, Kristen, dan berbagai agama lain hidup berdampingan secara harmonis. Di Sheikh Khalifa School yang notabene sekolah Islam, kata Duale mencontohkan, tidak ada siswa Kristen dipaksa masuk masjid.

Menurut laporan, 40 siswa Muslim diskors dari sekolah minggu lalu karena tidak mengikuti layanan gereja pada hari Minggu. Orang tua siswa kemudian berkumpul di kantor Nassir untuk menyampaikan keluhan. Mereka mendorong anggota parlemen itu berjanji mengangkat masalah ini di parlemen. “Saya telah menulis petisi dan akan menyampaikan secara resmi di parlemen pekan depan,” janji Nassir.

Perlakukan seperti ini bukan perkara baru di sekolah-sekolah di Kenya, yang didominasi umat Kristiani. Maret lalu, Dewan Imam dan Da’i mengutuk keputusan pengadilan Kenya yang melarang jilbab di sebuah sekolah di timur laut negara itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement