Rabu 01 Jul 2015 21:14 WIB

Calon Panglima TNI Fokus Modernisasi Alutsista

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku memiliki sejumlah program yang menjadi fokusnya dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas tugas pokok TNI. Di antaranya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), pembenahan doktrin dan pembinaan satuan.

Untuk memodernisasi alutsista, Gatot berkomitmen terus melanjutkan program pembangunan minimum essential force (MEF) yang ditargetkan hingga 2024. Modernisasi alutsista tersebut, lanjutnya, dengan menghadirkan alutsista baru dan mengoptimalisasi alutsista lama.

Ia menyebut modernisasi akan tergantung pada kompleksitas ancaman yang akan dihadapi dan menyesuaikan dengan asumsi kekuatan ideal dunia. "Ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang akan menaikkan anggaran militer mencapai 1,5 persen dari PDB (product domestic bruto)," kata Gatot di ruang rapat Komisi I, kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (1/7).

Gatot mengatakan, nantinya, ia akan mengutamakan industri pertahanan nasional. Hal tersebut demi kemandirian industri dalam negeri. Pembelian alutsista dari luar negeri, lanjutnya, hanya akan dilakukan jika industri dalam negeri tidak mampu memproduksi.

"Pembelian itu juga harus mengisyaratkan transfer of technology dan transfer of knowledge," ujarnya.

Gatot mengatakan, modernisasi selalu mengacu pada doktrin. Karenanya, pembenahan doktrin prajurit perlu dilakukan secara terus menerus untuk menjaga validitas dan relevansi doktrin.

"Untuk peningkatan pembinaan satuan dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan dasar prajurit yang meliputi kemampuan mahir menembak, kemampuan bela diri militer dan pengoperasian teknologi," jelas Gatot.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement