Kamis 02 Jul 2015 20:53 WIB

Jumlah Beruang Kutub Terancam Berkurang Akibat Es Laut Cair

Seekor beruang kutub betina di kebun binatang di Jerman (ilustrasi)
Foto: AFP
Seekor beruang kutub betina di kebun binatang di Jerman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah beruang kutub di Samudra Arktik terancam berkurang apabila emisi gas rumah kaca terus menyebabkan peningkatan pencaran lapisan es laut, kata peneliti Amerika Serikat, Rabu (2/7).

Penelitian pimpiman US Geological Survey menunjukkan bahwa kegagalan mengurangi pelepasan pencemar di seluruh dunia kemungkinan menyebabkan penurunan jumlah beruang kutub di Alaska dan tempat lain, kecuali di wilayah Arktik Utara dan Kanada.

Menurut badan perlindungan hewan As Fish and Wildlife Service, 20 sampai 25 ribu beruang kutub setinggi 3,35 meter dan berat 635 kilogram menggunakan es mengambang untuk berburu mangsa, kawin, dan perjalanan jauh tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga.

Beruang kutub dilindungi undang-undang spesies terancam punah pada 2008 setelah pengelola satwa liar AS menyatakan perubahan iklim mengancam kelangsungan hidup mamalia besar itu.

Ahli geologi menggunakan model terbaru untuk memprediksi tingkat gas rumah kaca dalam sebuah makalah penelitian yang menyimpulkan bahwa beruang kutub akan menghadapi tantangan yang berat dalam beberapa dekade mendatang jika pemanasan iklim global semakin meningkat.

Menurut penelitian, apabila pemanasan iklim global tidak berkurang maka jumlah beruang di sebagian besar wilayah Arktik akan menurun tajam dalam 25 tahun mendatang jauh lebih cepat dari puncak gas rumah kaca yang diperkirakan terjadi pada 2040.

"Menurun dan hilangnya es laut merupakan alasan spesifik yang menyebabkan ketersediaan mangsa laut untuk beruang menjadi berkurang," kata peneliti biologi USGS dan peneliti utama studi tersebut Todd Atwood.

Atwood dan timnya menemukan permasalahan lainnya untuk beruang kutub, misalnya eksplorasi minyak dan gas serta perburuan dari masyarakat lokal, namun hal tersebut memliki dampak kecil jika dibandingkan dengan hilangnya es laut.

Organisasi perlindungan hewan The Fish and Wildlife Service diharapkan mampu mengeluarkan konsep dan rencana untuk ditinjau publik pada Kamis (2/7) untuk menyelamatkan beruang kutub.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement