REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga ulama besar Al Azhar, Mesir, mengajak umat muslim Indonesia untuk menggerakkan Islam jalan tengah. Hal itu disampaikan ketiganya dalam kunjungannya ke Kantor PP Muhammadiyah dan diterima secara khusus oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Ajakan tersebut berkenaan dalam upaya mengubah persepsi Islam yang selama ini keliru di mata dunia. "Itulah yang tadi kami diskusikan, dan jadi pikiran kami selama ini, ada keperluan harus mengutamakan Islam jalan tengah," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin di Kantor PP Muhammadiyah, Sabtu (4/7).
Ia mengatakan pembahasan mengenai Islam jalan tengah ini menjadi penting mengingat adanya segenap permasalahan dalam dunia Islam. Dengan begitu, ia mengharapkan cara ini dapat menjadi terapi penyelesaian berbagai masalah yang terjadi.
Para ulama Mesir optimistis, jika gerakan Islam jalan tengah dikedepankan, bukan tak mungkin memberikan pengaruh besar terhadap kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan dunia Islam, juga mengubah persepsi barat terhadap Islam.
Salah satu ulama Al Azhar ini, Prof Saaed Attia Ali Mottaw mengatakan kondisi yang terjadi di dunia saat ini sama seperti halnya yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Kondisi tersebut, ketika antara agama, suku dan kepercayaan saling mencurigai dan mengkafirkan. Menurutnya, jalan untuk menengahi tersebut tentunya dengan mengedepankan cara yang Rasulullah SAW ajarkan.
"Situasi inilah yang terjadi, jalan keluarnya tiada lain yakni mencontohkan yang dijalankan Nabi Muhammad SAW dan teladan-teladan beliau," ujar ulama yang berprofesi Dekan di Al Azhar tersebut.
Caranya, menurut Saaed dengan membuat kesepakatan dan dialog dengan tujuan mempersatukan umat. Dengan begitu, ia meyakini akan menciptakan kondisi dan situasi hidup berdampingan secara damai.
"Tentu saling percaya satu sama lain, dan atas dasar taaruf inilah, dibangun kerjasama, ini cara islam," ujarnya menambahkan.