REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan kalau Presiden Joko Widodo berniat melakukan reshuffle, maka menteri di bidang ekonomi yang harus dirombak terlebih dulu.
"Kalau mau menyoroti kan ekonomi. Kalau reshuffle, ya tim ekonomi dulu," kata Muhaimin di sela-sela doa bersama untuk kelancaran Muktamar NU ke-33 di Kantor DPP PKB, Jakarta, Ahad (5/7).
Muhaimin menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini cukup merisaukan, ekonomi melambat dan terjadi penurunan daya beli maupun daya jual.
"Harus ada terobosan cepat. Misalnya investasi jangan dihambat. Sekalipun kelihatan merakyat tapi kalau menghambat kalau bisa jangan. Kita bisa berpikir jangka panjang, tapi jangka pendek jangan diabaikan," katanya.
Terkait rumor ada menteri dari PKB yang bakal terkena reshuffle, Muhaimin menyatakan sepengetahuannya sejauh ini menteri dari partainya masih aman. Sampai hari ini tidak ada tanda-tanda akan ada menteri dari PKB yang tergusur.
"Sampai hari ini pertemuan saya dengan Pak Jokowi, belum ada menteri dari PKB yang kena. Tapi kita lihat nanti, itu sepenuhnya kewenangan Presiden," kata dia.
Menurut Menakertrans dalam Kabinet Indonesia Bersatu II itu, reshuffle merupakan kebutuhan untuk reorganisasi dan revitalisasi.
"Itu persepsi saya dan PKB akan melakukan revitalisasi dulu," kata Muhaimin.