Senin 06 Jul 2015 11:25 WIB

Istana Belum Terima Usulan Dana Aspirasi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Foto: Antara
Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana hingga kini mengaku belum menerima pengajuan dana aspirasi dari DPR RI. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, belum ada surat yang masuk dari DPR terkait dana yang masuk dalam Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) tersebut.

"Kami belum menerima itu," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/7).

Istana sendiri akan menggelar sidang paripurna untuk membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 pada siang ini. Kendati demikian, Pratikno tak dapat memastikan apakah usulan dana aspirasi dari Dewan itu akan dibahas dalam sidang kabinet tersebut.

"Saya kurang tahu, Menteri Keuangan yang paham itu," kata mantan rektor UGM tersebut.

Sebelumnya, Istana telah menyatakan penolakannya atas usulan dana aspirasi dari DPR. Presiden Jokowi, menurut Pratikno, menilai tak tepat DPR meloloskan program tersebut di tengah kondisi ekonomi yang sedang melemah saat ini.

Karena itu, Jokowi mengimbau semua pihak untuk ekstra hati-hati dalam mengambil kebijakan, utamanya yang berkaitan dengan anggaran.

"Dana aspirasi, kalau itu diartikan sebagai sebuah item belanja yang baru dan kemudian di luar program yang seperti direncanakan, ya itu jelas tidak bisa," kata Pratikno.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement