REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- La Nyalla Mattalitti, ketua umum PSSI yang telah dibekukan pemerintah, kembali melancarkan 'perang' terbuka kepada Djohar Arifin Husin. La Nyalla menyebut mantan ketua umum PSSI yang kini 'melompat' ke pihak pemerintah itu sebagai seorang mafia.
Pernyataan La Nyalla ini terkait dengan adanya kucuran dana APBN sebesar Rp 400 juta kepada kepengurusan Djohar Arifin. Ia mengaku dana tersebut hanya bersifat 'numpang lewat' karena tidak digunakan untuk kegiatan PSSI.
Menurut La Nyalla, dana APBN tersebut merupakan proyek kegiatan dari ketua umum PSSI periode sebelumnya, Djohar Arifin Husein, bersama dengan asisten deputi Menpora, Edi Nurinda.
"Seharusnya tanya sama mereka yang mengerti. Sekarang sama-sama mafia berkumpul di Kemenpora," kata La Nyalla di sela-sela cara diskusi suporter di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Ahad (5/7).
La Nyalla pada masa pengurusan Djohar menjabat sebagai wakil ketua umum. Ia mengungkap Djohar dianggapnya tidak pantas menerima gaji Rp 50 juta per bulan selama menjabat sebagai ketua umum PSSI. Dia menegaskan sebagai pengurus seharusnya tidak pantas mendapatkan gaji sebesar itu. (Baca: Disebut Terima Gaji Rp 50 Juta, Ini Komentar Djohar Arifin)
''Justru yang berhak mendapatkan gaji itu adalah karyawan PSSI sendiri,'' kata La Nyalla sambil menyebut pada masa kepemimpinan Djohar pihak PSSI telah meninggalkan utang sebesar Rp 17 miliar.