REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal TNI Gatot Nurmantyo resmi menjabat sebagai Panglima TNI yang baru setelah dilantik langsung Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (8/7). Usai dilantik, Gatot mengucap sumpah jabatan di hadapan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Demi Allah, saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung, dengan rupa maupun dalih apapun juga, tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga," ucap Gatot tegas saat membacakan sumpah jabatannya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) tersebut dilantik berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 49 TNI Tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI. Keppres itu berisi tentang pemberhentian pejabatan sebelumnya, yakni Jenderal Moeldoko, dan pengangkatan Gatot Nurmantyo sebagai pejabat baru.

Setelah pelantikan Gatot, dalam kesempatan yang sama, Istana juga menggelar upacara pelantikan Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru. Sama seperti Gatot, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut juga dilantik langsung oleh Presiden Jokowi.

Adapun Sutiyoso dilantik berdasarkan Keppres Nomor 52/P Tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan kepala BIN. Setelah dilantik dan mengucap sumpah jabatan, Sutiyoso resmi menjabat sebagai kepala BIN menggantikan Marciano Norman.  

Sejumlah menteri Kabinet Kerja terlihat menghadiri pelantikan tersebut, antara lain Menteri Koordinator bidang Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan.

Selain itu, hadir pula Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Kepala BIN Marciano Norman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Ikuti Whatsapp Channel Republika