Kamis 09 Jul 2015 17:10 WIB

As'ad Said Ali: Islam Nusantara tidak untuk Satu Kelompok

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Waktum PBNU As'ad Said Ali
Foto: antaranews
Waktum PBNU As'ad Said Ali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali tidak sependapat jika penggunaan istilah Islam Nusantara yang sempat disampaikan Presiden Joko Widodo bermaksud untuk menganakemaskan atau menganaktirikan satu kelompok tertentu.

Ia sendiri mengaku tidak mengetahui alasan persis Presiden menyebut istilah tersebut. Namun, menurutnya, konteks yang ingin disampaikan oleh Presiden, yakni Islam yang memiliki nilai budaya dan tradisi lokal.

"Tidak untuk satu kelompok. Ini kan Islam yang terkait dengan budaya. Malaysia kan punya Islam peradaban yang ada nilai lokal. Teman-teman Muhammadiyah juga mengakui adanya muatan lokal. Jadi, saya pikir bukan untuk satu kelompok," ujar As'ad Said Ali kepada Republika, Kamis (9/7).

Ia menjelaskan, istilah islam Nusantara yang disampaiakan oleh Presiden tersebut relevansinya terhadap situasi Indonesia dalam menghadapi globalisasi. Sehingga, jangan sampai Islam Indonesia tidak ada nilai budaya dan bukan untuk menyindir satu kelompok tertentu.

Sebelumnya diberitakan, PP Muhammadiyah meminta agar istilah Islam Nusantara digunakan secara hati-hati dan proporsional.

Hal ini mengacu dengan penggunaan istilah Islam Nusantara yang sempat diucapkan oleh presiden Joko Widodo dalam kesempatan 'istighatsah kubra' yang diselenggarakan NU di Jakarta (14/6) dalam rangka Munas Alim Ulama NU dan menyambut Ramadhan 1436 Hijriah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement