REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Setelah penantian yang panjang, akhirnya buah leci segar asal Vietnam kini tiba di Australia.Butuh waktu 12 tahun untuk menegosiasikan impor buah segar yang satu ini. Tapi sekarang pecinta leci di Australia dapat menikmati buah yang lezat ini sepanjang musim dingin, berkat ditekennya perjanjian impor buah leci dari Vietnam.
Eksportir buah-buahan Asia yang eksotik dan popular asal Vietnam kini bisa mengeksport produk buah tersebut dengan sistem konsinyasi ke Australia setelah Pemerintah Australia akhirnya memutuskan membuka kran import buah dari Vietnam tahun ini.
Dan kedua negara kini berharap leci akan menjadi buah pertama dari banyak buah-buahan tropis asal Vietnam yang dapat dinikmati konsumen di Australia.
"Setelah bernegosiasi selama 12 tahun, Leci menjadi buah segar pertama asal Vietnam yang dibolehkan masuk ke pasar Australia. Ini penting bagi kami karena izin ini akan membuka pintu bagi banyak buah-buahan tropis segar asal Vietnam lainnya seperti mangga, buah naga dan longan," kata Hoang Thanh Thuy, Kepala Kamar Dagang Vietnam di Sydney baru-baru ini.
"Kita berharap warga Australia akan menerima buah-buahan Vietnam ini seperti halnya warga Vietnam menerima dan menggemari buah Ceri, anggur dan jeruk asal Australia," tambahnya.
Musim leci Australia baru mencapai puncaknya pada masa liburan Natal sementara musim panen leci di Vietnam sekitar bulan Mei dan Juli. Jadi ini merupakan keuntungan besar bagi produk buah Vietnam.
Namun demikian Vietnam bukan satu-satunya negara pemasok karena Australia juga mengimpor lychee dari China, Taiwan dan Thailand juga.
Tapi buah leci asal Vietnam, yang merupakan tumbuhan asli di Utara Vietnam sangat digemari dan terkenal dengan rasanya yang manis dan wangi. Sehingga menjadi bahan yang populer digunakan untuk berbagai minuman seperti sorbet, cocktails maupun pencuci mulut.
Menurut legenda, leci merupakan buah favorit dari Yang Yuhuan (Yang Guifei), satu dari empat dewi kecantikan masyarakat China Kuno.
Buah leci yang segar menjadi komoditas yang sangat dicari pada masa Dinasti Song (960-1279) sehingga sampai-sampai disediakan layanan khusus untuk mengantarkan buah ini.
Biasanya kuda yang paling cepat digunakan hanya untuk membawakan buah tersebut pada kaisar, sampai-sampai banyak kuda yang mati kelelahan karena tugas ini. Karenanya kaisar Song rela membayar mahal pengantaran buah itu ke Ibu Kota kerajaan.
Pengangkutan buah-buahan yang rentan ini masih tetap sulit dilakukan hingga sekarang, terutama pengiriman buah leci ini ke Australia yang memiliki standar buah sangat ketat.
Dalam uji coba pengiriman yang dilakukan tiga eksportir Vietnam dan dua importir Australia, hanya satu paket konsinyasi yang lulus inspeksi otoritas Australia tanpa memerlukan perawatan lebih lanjut.
"Ketika mereka bisa mengimport buah, maka harga leci di pasar lokal akan stabil sekitar 20 ribu hingga 24 ribu Dong per kilo. Dibandingkan tahun lalu yang sempat jatuh hingga hanya 8 ribu dong saja per kilonya,"
Namun diketahuinya masih panjang jalan yang harus ditempuh sebelum leci Vietnam berhasil membangun pijakan di Australia.
Namun kesepakatan baru ini memungkinkan buah yang lezat ini akan tersedia di keranjang belanja konsumen di musim dingin ini dan pecinta leci Australia dapat menikmati buah leci lezat hampir sepanjang tahun.