Jumat 10 Jul 2015 13:40 WIB

59 Penerbangan Lion Group Terdampak Erupsi Raung

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Para calon penumpang pesawat Lion  Air mengantre di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Foto: Republika/Rakmawaty La'lang
Para calon penumpang pesawat Lion Air mengantre di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setidaknya ada 59 jadwal penerbangan Lion Air yang terpaksa ditutup akibat abu volkanik Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur. Corporate Communication Manager Lion Group Andy M Saladin menyebutkan, Bandara Ngurah Rai Denpasar sendiri penutupannya diperpanjang sampai pukul 21.30 WITA, Jumat (10/7). Namun, apakah penutupan akan diperpanjang lagi atau tidak, pihak otoritas bandara masih melihat perkembangan Gunung Raung.

Andy menyebutkan, jumlah penerbangan maskapai Lion Group yang mengalami kebatalan dikarenakan hal ini adalah untuk rute Denpasar sebanyak 37 penerbangan dan untuk rute Lombok adalah sebanyak 22 penerbangan. Adapun rute rute tersebut adalah:

Lombok – Surabaya – Lombok

Lombok – Cengkareng – Lombok

Lombok – Denpasar – Lombok

Lombok – Jogja – Lombok

Lombok – Sumbawa – Lombok

Denpasar – Cengkareng – Denpasar

Denpasar – Jogja – Denpasar

Denpasar – Bandung – Denpasar

Denpasar – Makassar – Denpasar

Denpasar – Surabaya – Denpasar

Denpasar – Lombok – Denpasar

Denpasar – Bima – Denpasar

Denpasar – Malang – Denpasar

Denpasar – Labuan Bajo – Denpasar

Denpasar – Maumere – Denpasar

Denpasar – Waingapu – Denpasar

Denpasar – Tambolaka – Denpasar

Denpasar – Semarang – Denpasar

Denpasar – Kuala Lumpur – Denpasar (Malindo Air)

"Seluruh penerbangan yang dibatalkan akan di rescheduled untuk diberangkatkan keesokan harinya dan kami akan terus memantau situasi terkini," ujar Andy, Jumat (10/7).

Dia menyebutkan, bagi penumpang yang ingin informasi lebih lanjut diharapkan menghubungi pelayanan Lion Air.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement