REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar buka puasa bersama anak yatim di lingkungan eks lokalisasi Dolly di Kelurahan Putat Jaya, Surabaya, Ahad (12/7). Buka puasa bersama digelar di gedung bekas Wisma Barbara, yang dulu dikenal sebagai jantung kawasan Dolly.
Hadir dalam acara tersebut sekitar 150 anak anak yatim dari 15 RW di Kelurahan Putat Jaya. Anak-anak tersebut usianya beragam, mulai dari bocah-bocah kecil prasekolah hingga anak-anak usia SMP. Dengan anak-anak itu, Risma terlihat riang bercengkerama.
Wali Kota yang terkenal peduli terhadap anak-anak itu menciumi, memeluk dan menggendong beberapa bocah paling kecil di antara mereka. Usai mendapatkan tausyiah dari ustaz dan buka bersama, anak-anak mendapatkan santunan berupa uang dan bingkisan.
Kepada wartawan Risma menyampaikan, lewat setahun sejak penutupan kawasan lokaslisasi Dolly, perubahan mulai terasa. Wisma Barbara yang dulu merupakan urat nadi daerah remang-remang tersebut, kini menjadi pusat pelatihan komputer dan internet gratis bagi warga.
“Kita sudah membeli delapan tempat (di kawasan Dolly). Akan kita jadikan sentra akik, sentra PKL, sentra pengolahan hasil ikan, ada juga untuk rumah batik. Ada juga beberapa tempat lagi yang mau kita bebaskan,” ujar Risma.
Risma menyadari, menutup kawasan Dolly tidak berarti selesai masalah prostitusi di Kota Pahlawan. Untuk itu, ia menyampaikan, Pemkot Surabaya terus menggencarkan operasi penjaringan terhadap para perempuan yang terindikasi memperdagangkan diri di Surabaya.
Terhadap mereka yang terjaring, menurut Risma, Pemkot membantu mengembalikan kualitas hidup mereka. “Kita harus mengembalikan derajat kemanusiaan mereka. Kalau terjerumus narkoba, kita kembalikan. Kalau itu (masalahnya) ekonomi, mereka harus merdeka secara ekonomi,” tutur dia.