Selasa 14 Jul 2015 06:17 WIB

Refleksi Keluarga Sakinah

Red: Dwi Murdaningsih
Keluarga sakinah (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Keluarga sakinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Tim Peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Gagasan  untuk merefleksikan tema keluarga sakinah ini penting karena beragam persoalan dalam kehidupan perkawinan di masyarakat. Misalnya fenomena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang datanya menurut Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan pada umumnya mengalami trend kenaikan sebagai berikut: 54.425 kasus di tahun 2008, 143.586 di tahun 2009, 105.103 kasus di tahun 2010, dan 119.107 kasus di 2011. KDRT jelas menganggu sakinah dalam keluarga dan memberikan kontribusi besar pada naiknya angka cerai gugat yang dimiliki oleh Pengadilan Agama.

Tren naik juga diperlihatkan oleh angka perceraian yang sangat mengkhawatirkan. Data Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Ditjen Badilag MA) sepanjang 2005-2010 sebesar rata-rata 10 persen dan tahun 2010 mengalami kenaikan drastis sebanyak 70 persen di tahun 2010.

Fakta lain yang juga mengejutkan adalah meroketnya angka cerai gugat melampaui angka cerai talak. Kenaikan angka korban kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian baik cerai talak maupun cerai gugat menunjukkan bahwa konsep keluarga sakinah perlu segera dirumuskan kembali sesuai dengan tantangan zaman sekarang sehingga semiloka nasional ini dipandang sangat penting untuk dilaksanakan.

Adapun tujuan semiloka ini adalah (1) merumuskan kembali konsep keluarga sakinah dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia pada masa kini, (2) mengidentifikasi peluang dan tantangan keluarga sakinah baik dari segi politik dan hukum, ekonomi, tradisi dan adat, dan pemahaman agama, dan (3) menyusun strategi sosialisasi keluarga sakinah secara kultural maupun struktural dengan memanfaatkan produk-produk pendukung yang telah ada seperti modul workshop pengembangan keluarga sakinah dalam perspektif kesetaraan, hasil-hasil penelitian Puslitbang Kehidupan Keagamaan Balitbang dan Diklat maupun unit-unit kerja lainnya di lingkungan Kemenag RI.

Semiloka nasional ini merupakan rangkaian program Puslitbang Kehidupan Keagamaan Balitbang Kementerian Agama RI bekerjasama dengan Perhimpunan Rahima yang dimulai dengan  pembuatan modul  pada tahun 2009, ujicoba modul melalui workshop selama dua tahun di tujuh wilayah yaitu Sukabumi, Gunung Kidul,  Bangkalan, Bandar Lampung, Tanjung Pinang, Palembang, dan Medan pada tahun 2011 dan 2012 dan berhasil mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam mewujudkan keluarga sakinah yang dihadapi masyarakat maupun pemangku kepentingan seperti penghulu, penyuluh, dan konselor BP4 di tujuh daerah tersebut.

selanjutnya hasil penelitian

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement