Rabu 15 Jul 2015 16:23 WIB

Ekspor-Impor Jatim Masih Lesu

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Ekspor Impor (ilustrasi)
Foto: Republika
Ekspor Impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aktivitas ekspor-impor Jawa Timur masih mengalami kelesuan. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Rabu (15/7), ekspor Jawa Timur bulan Juni 2015 mengalami sedikit kenaikan dibandingkan Mei 2015. Namun secara kumulatif, ekspor Jawa Timur belum terdongkrak.

Kepala BPS Jawa Timur Sairi Hasbullah menyampaikan, pada Juni 2015, ekspor Jawa Timur mencatatkan nilai 1.514,88 juta dolar AS. Angka tersebut naik 0,37 persen dibandingkan Mei 2015, yakni 1.509,92 juta dolar AS.

Namun secara kumulatif, menurut sairi, nilai ekspor Jawa Timur pada Januari-Juni 2015, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, turun 5,07 persen, yakni dari 9.895,08 juta dolar AS menjadi 9.392,95 juta dolar AS.  

Sairi menjelaskan, lesunya ekspor dipengaruhi penurunan ekspor non-migas yang berkontribusi sebesar 96,92 persen terhadap total ekspor Jawa Timur.

"Pada bulan Juni 2015 ekspor non-migas mencapai 1.423,76 juta dolar AS atau turun 2,09 persen dibandingkan bulan Mei 2015 yang mencapai 1.454,15 juta dolar AS," ujar Sairi di kantor BPS di Surabaya.

Sementara secara kumulatif, menurut Sairi, ekspor Jawa Timur sepanjang Januari-Juni 2015 turun 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari 9.443,52 juta dolar AS menjadi 9.103,18 juta dolar AS.     

 

Sementara dari sisi impor, pada bulan Juni, Jawa Timur mencatatkan niali 1.808,57 juta dolar AS. Angka tersebut naik 2,26 persen dibandingkan Mei 2015, yakni 1.768,60 juta dolar AS. Meski mengalami kenaikan antarbulan, impor Jawa Timur secara kumulatif mengalami penurunan signifikan sebesar 17,97 persen, dari 12.729,37 pada Januari-Juni 2014 menjadi 10.442,34 pada periode sama 2015.

"Selama bulan Juni 2015, menurut negara pemasok barang non-migas terbesar dengan nilai 382,96 juta dolar AS. Disusul Amerika Serikat, sebesar 132,11 juta dolar AS, dan Thailand, sebesar 78,36 juta dolar AS," kata Sairi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement