Rabu 15 Jul 2015 22:17 WIB

Kongo Jadikan Serangga Sebagai Makanan Pokok

Rep: C26/ Red: Ilham
Jangkrik (ilustrasi)
Foto: IST
Jangkrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Mengalami masalah kelaparan yang meluas, penduduk Kinshasa, Kongo beralih pangan ke serangga. Panganan ini menjadi hidangan populer yang disukai masyarakat, bahkan sering dijadikan sebagai menu andalan kedai makanan.

"Ini adalah makanan utama Kongo saat ini. Saya bangga untuk makan makanan ini," kata seorang warga, Marie Colette Bena seperti dilansir dari Reuters, Rabu (15/7).

Satu rumah disebut bisa mengkonsumsi sekitar 300 gram ulat dalam seminggu. Walaupun harga serangga umumnya lebih mahal dari jenis makanan lainnya. Di Kinshasa per kilogram jangkrik dihargai 50 dolar, lebih mahal dua kali lipat dari harga daging sapi.

Sebelumnya, diketahui Kongo merupakan negara yang penduduknya sering menderita kelaparan. Kondisi ini mengancam 65 juta warganya. Bahkan, 6,5 juta warganya tinggal di kawasan rawan kelaparan di Afrika. Hal ini disebabkan produktivitas pertanian yang rendah serta insiden kekerasan yang juga sering terjadi di sana.

Kementerian Lingkungan Kongo dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB berharap dapar memanfaatkan membentuk program baru untuk membudidayakan serangga. Rencana ini diharap dapat membuat ketersediaan lebih banyak dan menurunkan harga.

Proyek ini akan dimulai pada bulan Oktober dengan melibatkan dua ratus orang di Kongo Barat untuk mengolah ulat dan jangkrik. Pengawas proyek dari PBB, Laurent Kikeba mengatakan, hal itu akan menjadi ide yang pertama di dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement