Jumat 17 Jul 2015 10:24 WIB

Ketum PBNU: Kelompok yang Ajarkan Kebencian Bertentangan dengan Islam

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj (kanan)
Foto: pbnu
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, akhirnya umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Fitri atau hari kemenangan.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan pesan Idul Fitri yang ditujukan kepada seluruh umat Islam. "Mari kita hayati arti Idul Fitri dengan menjadi hamba Allah yang bersih dan mari kita sempurnakan dengan saling silaturrahim dan saling memaafkan,” ujarnya dilansir laman NU.or.id.

Kiai Said mengutip sebuah ajaran Islam berbunyi 'Innama amwalukum waaulaaduku fitnah' yang dapat dimaknai bahwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada kesalahan dan dengan saling memaafkan, maka kesalahan tersebut selesai.

Dia mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang damai, yang mengajarkan untuk saling memaafkan, bukan saling membunuh. “Kelompok Islam yang mengajarkan kebencian bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri," ujarnya.

Dakwah dengan pendekatan budaya yang dilakukan oleh para Wali Songo terbukti lebih berhasil daripada pendekatan lewat perang sebagaimana terjadi di Spanyol. Tanpa terasa nilai-nilai Islam terinternalisasi. “Islam Indonesia adalah Islam mayoritas yang tidak sombong, bahkan mayoritas melindungi minoritas,” ujar Kiai Said.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement