Jumat 17 Jul 2015 20:59 WIB

Pembakaran Masjid di Papua, AAUI Minta Kaum Muslim Tetap Tenang

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
 Warga muslim Papua melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Haq, Pomako, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.
Foto: Spedy Paereng/Antara
Warga muslim Papua melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Haq, Pomako, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa pembakaran masjid di Tolikara, Papua memicu kecaman dari berbagai pihak. Presidium Aliansi Alim Ulama Indonesia mengimbau setiap Muslim tetap tenang dan mewaspadai pihak-pihak tertentu yang mengadu domba kerukunan antar umat beragama.

“Kami Presidium Aliansi Alim Ulama Indonesia (AAUI), sangat menyesalkan terjadinya insiden Tolikara, yang meretakkan kerukunan umat beragama di Indonesia,” kata Ketua Presidium AAUI, KH Shohibul Faroji Azmatkhan, dalam rilis yang diterima ROL, Jumat (17/7).

Ia mengutuk keras kelompok penyerang yang telah melanggar hukum dan prinsip-prinsip toleransi di negeri ini. Apalagi dengan semakin besarnya toleransi yang diberikan oleh kaum muslimin. AAUI juga mendesak aparat keamanan segera menangkap para pelaku dan memproses mereka secara hukum dengan secepat-cepatnya.

Mereka mengimbau para tokoh Muslim agar menenangkan dan mengontrol umat untuk tidak melakukan tindakan pembalasan. Seperti diketahui, pembakaran masjid tersebut disinyalir dilakukan oleh massa dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Sebelum melakukan pembakaran, GIDI juga melarang umat Islam merayakan Idul Fitri.

“Semua pihak diharapkan bisa mewaspadai pihak-pihak tertentu yang bermain, mengadu domba antar umat beragama, dan menjadikan sentimen agama sebagai komoditas politik, yang akan merusak stabilitas nasional,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement