Senin 20 Jul 2015 14:14 WIB

Harga Daging Ayam di Malang Mulai Turun

Rep: Lintar Satria / Red: Yudha Manggala P Putra
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah Pasar Tradisional Kota Malang yang sebelumnya naik, kini mulai turun, dan mendekati harga sebelum Ramadan. Salah satunya adalah harga ayam ras, yang merupakan komoditi paling dicari selama Lebaran. Harga ayam ras pada Ahad (19/7), sudah mencapai Rp 35.000 per kilogramnya.

”Jumlah pedagang (saat Lebaran) juga tinggal sedikit, hanya ada enam atau tujuh penjual dari yang biasanya puluhan,” kata Hj Ngatminah, salah satu pedagang di Pasar Besar Kota Malang, Ahad (19/7).

Ia menjelaskan, harga tersebut cenderung turun lantaran harga ayam ras pada Sabtu (18/7) mencapai Rp 45.000 per kilogram. Kenaikan harga ini juga terjadi selama Lebaran. Ia menjelaskan, kenaikan karena permintaan yang naik sementara pedagang dan pasokan ayam dari peternak berkurang.

Untuk ayam kampung, harga cenderung stabil. Ayam berukuran kecil, katanya dipatok Rp 40.000 per ekor, sementara yang besar harganya hingga Rp 75.000 per ekor. Penurunan harga untuk ayam ras juga terpantau di Pasar Bunul. Harga ayam ras pada Sabtu, dan saat hari lebaran mencapai Rp 45.000 per kilogram. Kini harga ayam ras sudah mencapai Rp 35.000.

Seorang pembeli, Lyla Nur mengeluhkan kenaikan harga daging ayam saat Lebaran. Meski demikian, ia tak bisa berbuat banyak lantaran daging ayam sangat dibutuhkan untuk menjamu sanak keluarganya. Kondisi ini juga dirasakan sejumlah konsumen yang lain.”Terpaksa membelinya, sebab butuh untuk dimasak jadi ayam goreng, dan opor,” ungkapnya.

Dia berharap harga ayam bisa segera turun, sebab tak lama lagi adalah hari raya ketupat. Pada saat itu kebutuhan akan daging ayam kembali meningkat. Harga ayam ras sebelum bulan Ramadan di beberapa pasar terpantau Rp 26.000 hingga Rp 28.000. Harga merangkak naik seminggu sebelum Ramadan hingga saat Lebaran H+2.

Sementara untuk komoditas lain, harga daging sapi terpantau stabil di angka Rp 100 ribu untuk kualitas sedang. Sementara untuk daging kualitas tinggi sempat mengalami kenaikan hingga Rp 120 ribu per kilogram di hari kedua Lebaran.

Banyaknya petani yang libur Lebaran membuat pasokan sayur di pasar-pasar tradisional berkurang, sementara permintaan relatif meningkat. Hal tersebut menyebabkan harga jual sayur mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Misalnya di Pasar Besar, satu ikat bayam, sawi, kenikir, dan lain-lain yang biasa dijual Rp 1.000 kini dijual Rp 3.500 alias naik Rp 2.500. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement