REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina meningkatkan stok nasional premium hingga 19,6 hari dari yang sebelumnya 17 hari. Peningkatan stok tersebut guna mengantisipasi kebutuhan bahan bakar minyak selama arus mudik, Lebaran dan arus balik.
"(Stok nasional) Premium sudah dinaikkan dari 17 hari menjadi 19, 6 hari, kemudian stok pertamax sampai 28 hari," kata Vice President Coorporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro di sela-sela acara halal bihalal perusahaan tersebut, Kantor Pusat PT Pertamina, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya juga akan bersiap dalam mengantisipasi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) saat arus balik tahap dua pada Sabtu (25/7) dan Ahad (26/7).
"Tentunya kemudian kita juga harus bersiap-siap untuk hari Sabtu dan Minggu ya, karena kita melihat nanti juga ada tren untuk arus balik yang kedua, karena masih banyak juga warga yang melakukan cuti. Sudah kita siapkan terutama SPBU di wilayah Cipali, karena kita lihat itu juga konsumsi premium tinggi, jadi kalau biasanya rata-rata hanya 30 ton per hari kalau di Cipali bisa naik sampai 60-90 ton per hari, " ujarnya.
Untuk itu, ia mengatakan, melalui satuan pengawas (Satgas) yang bekerja 24 jam, pihaknya memantau kebutuhan BBM terutama di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Saya juga baru ketemu dengan general managernya masing-masing, mereka juga sudah memastikan bahwa kondisinya masih terkendali sampai saat ini, karena kita dari sisi stok sangat cukup. Sehingga bagaimana kita mengantisipasi lebih awal kalau nanti ada arus balik jilid kedua," tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, pihaknya berusaha agar mobilisasi mobil tangki semakin lebih baik untuk mengantisipasi arus balik.
"Jadi, kita harus lebih cepat melakukan mobilisasi mobil tangki. Mobil tangki harus tersedia lebih banyak, contohnya salah satunya di Cipali tadi, jadi kita di situ siapkan sampai dua mobil tangki yang 'standby' (siaga)," katanya.