REPUBLIKA.CO.ID, FUZOU -- Hujan lebat yang terus mengguyur telah merobohkan lebih dari 3.000 rumah dan memaksa 21.300 orang mengungsi di Provinsi Fujian, Cina Timur, kata pemerintah lokal pada Rabu (22/7).
Longyan, kota dengan tiga juta warga di sebelah barat Fujian, paling menderita akibat hujan badai yang terjadi di sebagian besar wilayah provinsi tersebut pada Selasa dan Rabu, kata kantor pemantau kemarau dan pencegah banjir di provinsi itu di dalam satu siaran pers.
Curah hujan rata-rata di Longyan mencapai 250Mm dalam dua hari, demikian laporan Xinhua, Kamis pagi. Di Kabupaten Liancheng, yang paling parah dilanda hujan badai, curah hujan mencapai 303Mm, katanya.
Hujan badai telah mempengaruhi 128.000 orang, merusak rumah mereka dan membanjiri 6.890 hektare lahan pertanian. Kerugian ekonomi langsung diperkirakan mencapai 764 juta yuan (123 juta dolar AS).
Kantor pemantau kemarau dan pencegah banjir telah mengerahkan 300 personel polisi bersenjata untuk bergabung dalam upaya pertolongan di Longyan, dan mengirim pasokan bantuan dengan menggunakan perahu cepat.
Dinas sumber daya air provinsi itu telah mengirim satu tim ahli guna membantu mencegah banjir, sementara biro prakiraan cuaca telah meramalkan hujan terus mengguyur pada Rabu malam sampai Kamis waktu setempat.