REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Amnesty International memperingatkan Iran dapat mengeksekusi hampir 700 orang pada semester pertama 2015. Sejauh ini Iran telah mengeksekusi mati 246 orang.
Menurut Amnesty, laporan yang mereka peroleh dari sumber terpercaya mencatat ada 694 orang yang akan dieksekusi hingga 15 Juli. Jumlah ini sama dengan jumlah eksekusi mati selama satu tahun pada 2014.
Wakil Direktur Amnesty Internasional Timur Tengah dan Afrika Utara, Said Boumedouha mengatakan angka tersebut sangat mengejutkan. "Ini merupakan gambaran menakutkan dari mesin kenegaraan yang terencana," kata dia, dikutip Guardian, Kamis (23/7).
Menurutnya, ini merupakan pembunuhan massal yang berdasar pada sanksi hukum. Iran, tambah Said, bisa saja mengeksekusi hingga 1.000 orang hingga akhir tahun jika tidak mengubah sistem.
Pelapor khusus PBB untuk Iran, Ahmed Shaheed mengatakan Iran mengeksekusi sedikitnya 753 orang selama 2014. Sebagian besar hukuman mati dijatuhkan karena kejahatan narkoba, pemerkosaan, sodomi dan pelanggaran keamanan nasional.
Amnesty mengatakan sebagian besar kasus yang berakhir eksekusi mati adalah kasus narkoba untuk tahun ini. Meski Iran menunjukan angka yang fenomenal, Cina tetap menduduki posisi pertama.