Kamis 23 Jul 2015 15:10 WIB

BOPI Belum Terima Nama Promotor Piala Kemerdekaan

Rep: C02/ Red: Citra Listya Rini
Logo turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Foto: Twitter
Logo turnamen Piala Kemerdekaan 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum menerima nama promotor Piala Kemerdekaan dari Tim Transisi. Ketua BOPI Noor Aman mengatakan penyerahan nama promotor untuk Piala Kemerdekaan masih sekadar wacana, hingga kini nama promotor itu masih belum diserahkan ke BOPI untuk diverifikasi.

"Katanya mau menyerahkan promotornya. Tapi hingga kini belum ada promotornya," kata Noor Aman kepada Republika Online (ROL), Kamis (23/7).

Bagi BOPI, kata Noor Aman, yang paling penting untuk diverifikasi adalah promotor  yang akan menjalankan Piala Kemerdekaan. Jika promotor tidak profesional menjalan turnamen itu, maka akan berakibat fatal pada turnamen yang diselenggaran.

Apalagi pemain dan klub ikut Piala Kemerdekaan itu bertujuan untuk menghibur dan mencari uang.  Sebab itulah penting bagi BOPI untuk memverifikasi promtor tersebut.

"Pemain dan klub itu kan mencari uang pada turnamen itu. Jadi kalau promotornya tidak profesional, mereka akan kesulitan," kata dia lagi.

Sedangkan untuk klub, BOPI sudah menyatakan semua klub yang ikut Piala Kemerdekaan sudah mempunyai legalitas. Semua klub peserta sudah Persereoan Terbatas (PT). Sehingga BOPI tidak terlalu mempermasalahkannya dan menyerahkan semuanya ke Tim Transisi.

Kick off Piala Kemerdekaan tinggal menghitung hari. Noor Aman menyarankan Tim Transisi harus segera menyerahkan nama promotor untuk diverifikasi. Sehingga proses verifikasi dapat berjalan baik dan sempurna.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement